Jangan Menunggu Untuk Menulis
Oleh: Latifah (Iffah Viyay)
Apa sih untungnya menulis? Apa sih enaknya menulis? Banyak orang yang beranggapan bahwa menulis adalah hal yang membosankan. Tapi sesungguhnya hal itu tidak benar. Karena menulis adalah aktivitas yang menyenangkan dan memberikan banyak manfaat baik bagi si penulis sendiri maupun bagi para pembaca atau kalau dalam mata pelajaran IPA bisa diumpakan seperti simbiosis mutualisme, yaitu hubungan makhluk hidup yang saling menguntungkan. Menguntungkan seperti apa? Tentunya banyak sekali hal yang secara langsung atau tidak langsung memberikan keuntungan dan manfaat bagi penulis, khususnya.
Nih, coba simak banyaknya manfaat dan keuntungan dari aktivitas menulis:
1. Menulis adalah alat pengikat ilmu, ide-ide, pendapat, dan banyak hal lainnya.
Dengan menulis kita dapat mengikat ilmu yang telah kita pelajari. Seperti misalnya tentang teori-teori matematika dan fisika. Dengan menuliskan ilmu tersebut kita dapat mengikat ilmu tersebut agar apabila di masa yang akan datang kita melupakan ilmu tersebut maka kita dapat membaca ilmu tersebut. Begitu pun dengan ide-ide cemerlang yang biasanya muncul di waktu tertentu. Dengan menulis kita bisa menulis ide-ide tersebut yang barangkali akan bermanfaat di masa depan saat kita membutuhkannya. Atau pada intinya menulis adalah alat pengingat dari suatu ide, pendapat, ilmu, atau lainnya agar kita tidak perlu mencari lagi dari awal informasi-informasi yang kita butuhkan.
2. Menulis bisa menghasilkan uang.
Kita dapat melihat para penulis novel best seller yang terkenal di dunia literasi. Contohnya, JK. Rowling, penulis novel fantasy yang sangat terkenal di dunia dengan karangannya yang melegenda, Harry Potter dan sampai sekarang pun masih digandrungi oleh banyak penikmat novel di dunia. Dari fakta tersebut, dapat kita lihat dengan menulis kita dapat memperoleh banyak uang royalty apabila tulisan kita diterbitkan.
Selain itu kita juga dapat menjadi terkenal dan sangat ditunggu-tunggu oleh pembaca kita. Kita dapat memberikan banyak manfaat bagi pembaca. Seperti pembaca dapat terhibur setelah membaca tulisan kita atau lebih baiknya lagi kita bisa dijadikan motivasi bagi para pembaca yang ingin belajar menulis. Dengan membaca pula kita dapat menghasilkan ide-ide baru yang bermanfaat bagi kita dan juga dengan menulis kita dapat mempertajam dan mengasah otak kita supaya kita tidak mudah pelupa dan dapat mengoptimalkan waktu kita sehingga tidak terbuang sia-sia.
3. Menulis adalah jejak-jejak sejarah.
Dengan menulis maka kejadian-kejadian yang terjadi dalam kehidupan baik kejadian yang dialami oleh tokoh-tokoh besar maupun orang-orang biasa yang dengan kejadian yang tidak biasa dan menginspirasi. Apabila kisah-kisah di masa lalu yang bermanfaat tidak dibuat tulisan maka kisah-kisah tersebut lama kelamaan akan terlupakan. Lain halnya apabila kisah-kisah hebat di masa lalu dituangkan dalam sebuah tulisan maka kejadian tersebut dapat disebarkan dan diingat oleh banyak orang baik di masa lalu, masa sekarang maupun masa yang akan datang. Salah satu bukti tulisan yang menjadi jejak sejarah adalah Al Quran yang merupakan kumpulan firman Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril di mana sampai sekarang masih dan akan terus dijadikan pedoman bagi seluruh makhluk semesta alam.
4. Menulis adalah sarana komunikasi.
Tulisan adalah media perantara antara penulis dan pembaca. Misalnya penulis novel, dia menulis sebuah novel untuk mengkomunikasikan idenya pada pembaca. Sedangkan pembaca adalah pihak yang menerima ide dari penulis dan memberikan feed back atas tulisan dari penulis. Selain itu tulisan adalah media perantara bagi pencari informasi dengan pemberi informasi. Seperti pada koran atau blog maupun situs. Tulisan yang dimuat di sana layaknya forum pertemuan bagi pembuat tulisan yang bertujuan memberikan informasi bermanfaat yang diketahuinya pada pihak-pihak yang membutuhkan informasi yang bersangkutan. Dan contoh lainnya surat-menyurat baik bersifat pribadi maupun resmi.
5. Menulis pun dapat membentuk kepribadian dan kebiasaan penulis menjadi bijak.
Dalam proses pembuatan tulisan, biasanya penulis perlu bahan-bahan mentah seperti informasi. Maka seorang penulis akan banyak mencari banyak informasi, menggali inti sebuah tulisan lain dan mengumpulkan banyak informasi-informasi dan ilmu-ilmu yang bermanfaat sebagai bahan referensi. Dalam proses tersebut, penulis dituntut untuk menyerap informasi-informasi yang didapatnya dan mengembangkannya hingga menjadi tulisan yang lebih menarik. Selain mendapat informasi, penulis juga mendapat ilmu lain yang juga tidak kalah bermanfaatnya bagi dirinya. Seperti gaya bahasa, format penulisan, sudut pandang banyak orang, dan intisari-intisari dari banyak bacaan yang dia dapatkan yang secara tidak langsung mempengaruhi pola berpikir kita dalam kehidupan kita sehari-hari. Penulis sedikit demi sedikit akan menjadi pribadi yang bijak dalam menyelesaikan masalahnya di kehidupan sehari-hari. Karena pada saat membaca, otak penulis terasah dan merekam memori-memori akan bacaan tersebut yang secara tidak sadar akan mempengaruhi kebiasaan penulis.
Penjabaran tersebut merupakan sedikit gambaran keuntungan dari aktivitas menulis. Dengan hal sederhana seperti menulis, kita dapat mendapatkan banyak faedahnya. Jadi tunggu apalagi? Mari kita bersama-sama melestarikan budaya menulis dalam negeri ini agar negeri ini dapat melahirkan generasi-generasi penerus bangsa yang berwawasan luas dan dapat melepaskan bangsa Indonesia dari kabut hitam globalisasi dan integrasi dunia.
Contact Us : Iffah Viyay